BAITUL MAAL UNTUK KAMPUNG WISATA DANAU SEBEDANG

Posted by Unknown Kamis, Februari 02, 2012 0 komentar

Istilah kampung untuk mendeskripsikan sebuah suasana asri, pemandangan indah, suasana tradisional, bebas dari hingar bingar kota, dan lain sebagainya. Kampung Wisata, berarti mempertahankan suasana tradisional dengan segenap keunikannya untuk menarik minat wisatawan domestik atau manca Negara untuk berkunjung, berwisata di daerah tersebut. Kampung Wisata, berarti seluruh sendi kehidupan sosial berfungsi sebagai penarik wisatawan, tidak hanya sekedar kondisi alam atau pun lainnya.
Pikiran saya  secara teknis berkaitan dengan pengembangan Kampung Wisata di Danau Sebedang. Teknis agar lebih mudah dipahami saja. Ok.
 
Sebar 1 juta Benih Ikan
Dengan menerapkan hukum adat, sebar 1 Juta benih ini bisa optimal. Semua masyarakat baik di sekitar Danau Sebedang tidak boleh mengganggu ekosistem yang sudah ada di Danau Sebedang, semisal membuang sampah, limbah rumah tangga atau limbah beracun lainnya. Selanjutnya, dalam 1 tahun, Danau Sebedang dilarang memancing atau menangkap ikan, dengan alasan kesiapan.

Selanjutnya, pengelola Baitul Maal
Hingga masa yang ditentukan, Danau Sebedang membuka diri untuk menjadi tempat memancing. Tapi ini hanya berlaku bagi wisatawan saja. Hasil dari tangkapan ini diserahkan kepada pengelola yang ditunjuk, untuk ditentukan harga dari hasil tangkapan tersebut. Kemana uang itu? Uang tersebut dikumpulkan dan digunakan untuk membiayai kebutuhan sosial masyarakat. Misalnya beasiswa dhuafa, membangun jalan, masjid, TPA dan lain sebagainya.
Penyediaan homestay, kafe atau tempat – tempat rekreasi di Danau Sebedang dilakukan secara ketat, salah satu aturannya adalah tidak menjual minuman keras, tidak menyediakan Wanita Tuna Susila dan hal lainnya yang sekiranya mengganggu kepentingan umum. Keuntungan dari homestay dan lain sebagainya juga dikelola oleh pengelola, dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan sosial.
Seluruh masyarakat di sekitar Danau Sebedang bisa menitipkan berbagai macam kerajinan yang kemungkinan bisa dioptimalkan oleh Baitul Maal. Keuntungan dari penjualan souvenir tersebut, bisa dengan system kontinyensi. Bagaimana dengan PDAM? Sebaiknya PDAM diganti hak kelola oleh Baitul Maal, dimana keuntungannya dikembalikan kepada masyarakat dalam berbagai layanan sosial.


Bagaimana Baitul Maal Tersebut
Untuk menjaga keberlangsungan Baitul Maal, sumber dana pembangunan Baitul Maal bisa melalui infak dan wakaf dari masyarakat. Salah satu kelebihan wakaf, adalah secara hokum nazhir sebagai pengelola wakaf tidak boleh menghilangkan nilai dari wakaf tersebut, tapi bisa memetik manfaat dari wakaf tersebut. Contoh : penggunaan dana wakaf untuk membangun kios, kemudian kios disewakan; hasil sewa kios disebut sebagai surplus wakaf. Skema Penggunaan Dana Wakaf adalah Donasi – Aset – Pemanfaatan Surplus Wakaf Untuk layanan sosial seperti pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: BAITUL MAAL UNTUK KAMPUNG WISATA DANAU SEBEDANG
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://laztpualmumtazsambas.blogspot.com/2012/02/baitul-maal-untuk-kampung-wisata-danau.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of LAZ TPU AL MUMTAZ.